Kalkulus Bab IV


BAB IV

TURUNAN DAN APLIKASINYA


  1. Konsep turunan

  • Laju Perubahan Nilai Fungsi


f(a+h) Q
f(a+h)-f(a)
f(a) P
a a+h
h
Perhatikan grafik fungsi y=f(x) pada interval dan nilai fungsi berubah dari

. Koordinat dan dapat disimpulkan bahwa:
Perubahan rata-rata nilai fungsi f terhadap x dalam interval dapat diperoleh dari:
Nama disebut laju perubahan nilai fungsi f(x) pada . Nilai limit tersebut dilambangkan dan disebut turunan fungsi f(x) terhadap x untuk


Kesimpulan:







Contoh 1:
Diketahui Tentukan
Jawab:

  1. Notasi Turunan dan Rumus Dasar Turunan
Turunan dari sebuah fungsi f dengan variabel x atau f(x) adalah fungsi lain yang dinotasikan dengan f 1(x). Jika kita menuliskan y = f(x), adalah koefisien turunan (diferensial) untuk fungsi f(x). Atau turunan dari fungsi f dapat juga dinyatakan dengan menggunakan operator D dengan menuliskan D[f(x)] = f 1(x). Dapat di tuliskan notasi turunan sebagai berikut:
Dimana: atau notasi aksen.
Notasi disebut pula notasi Leibnizt.
Tabel berikut ini memuat daftar turunan (diferensial) baku yang akan membantu kita dalam menyelesaikan persoalan turunan fungsi sederhana.
Rumus Dasar Turunan
No
y = f(x)
= f ’(x)
1
k, k adalah konstanta
0
2
xn
nxn-1 , n  Riil
3
ex
ex
4
ekx
kekx
5
ax
ax ln(a)
6
ln(x)
7
loga x

Selanjutnya kita akan mengenal terlebih dahulu sifat-sifat turunan yang juga akan memudahkan kita dalm menyelesaikan persoalan turunan.
  1. Rumus turunan fungsi aljabar
Jika n bilangan rasional, a dan c konstanta sedangkan f'(x) turunan dari f(x) maka berlaku rumus turunan
Jika f(x) = c maka turunannya adalah f'(x) = 0.
Jika f(x) = xn maka turunannya adalah f'(x) = nxn – 1.
Jika f(x) = axn maka turunannya adalah f'(x) = anxn – 1.



  • Sifat-sifat turunan.
Jika f(x) dan g(x) adalah dua fungsi yang mempunyai turunan yaitu f ’(x) dan g ’(x) maka berlaku :
  1. (x)
  2. , g(x) ≠ 0
untuk dua sifat (rumus) terakhir dapat diringkaskan agar memudahkan kita untuk menghafalnya, yaitu dengan cara memisalkan u = f(x) maka u1 = f 1(x) dan v = g(x) maka v1 = g 1(x). sehingga dua rumus terakhir dapat dituliskan sebagai berikut :
dan , v ≠ 0.
Selanjutnya, contoh-contoh berikut akan menjelaskan bagaimana daftar (rumus) dasar turunan dan sifatnya dapat digunakan dalam menyelesaikan persoalan turunan untuk fungsi sederhana.
Perhatikan Contoh contoh di bawah ini
  1. Tentukan turunan dari fungsi y = x4 + 5x3 – 4x2 + 7x – 2.
Penyelesain
y = x4 + 5x3 – 4x2 + 7x – 2, berdasarkan rumus no.1 dan 2 pada daftar maka
= 4x4-1 + 5 (3x3-1) – 4 (2x2-1) + 7 (x1-1) – 0
= 4x3 + 15x2 - 8x + 7.
Contoh
  1. Tentukan turunan dari fungsi y = 3x4 – 7x3 + 4x2 + 3x – 4 pada x = 2.
Penyelesaian.
y = 3x4 – 7x3 + 4x2 + 3x – 4, berdasarkan rumus no.1 dan 2 pada daftar maka
= 3 (4x3) – 7 (3x2) + 4 (2x) + 3 (1) – 0
= 12x3 – 21x2 + 8x + 3 dan untuk x = 2, maka
= 12 (2)3 – 21 (2)2 + 8 (2) + 3 = 31.
  1. Rumus turunan fungsi trigonometri

  • Turunan Sinus dan Kosinus
pada dasarnya turunan sinus dan kosinus mengacu pada definisi turunan, namun hasilnya telah diringkaskan pada teorema berikut :
  • Teorema 1
Fungsi-fungsi f (x) = sin x dan g(x) = cos x, keduanya mempunyai turuna (dapat didiferensialkan) yaitu turunan sin x adalah f ’(x) = cos x dan turunan cos x adalah g ’(x) = - sin x.
Dengan menggunakan teorema 1 diatas dan rumus turunan hasil kali serta turunan hasil bagi, maka dapat di tentukan rumus turunan fungsi trigonometri lainnya yang dinyatakan pada teorema berikut.
  • Teorema 2
Turunan trigonometri
  1. = cos x
  2. = – sin x,
  3. = sec2 x.
  4. = - cosec2 x.
  5. = sec x . tan x
  6. = - cosec x . cotan x
Bukti:
b).
  • y sebagai fungsi trigonometri :
y = sin x turunannya y’ = cos x
y = cos x turunannya y’ = -sin x
y = tg x turunannya y’ = sec2x
y = ctg x turunannya y’ = -cosec2x
y = secx turunannya y’ = secx tgx
y = cosecx turunannya y’ = -cosecx ctg x
Contoh : y = -3tgx  y’ = -3sec2x
y = ctg2x  y’ = -2cosec2 2x
y = sec2x  y’ = 2sec2x tg2x
y = cosec3x  y’ = -3cosec3x ctg3x
y = cos(1-x2)  y’ = 2xsin(1-x2)
  • y sebagai fungsi logaritma :
y = ln x turunannya y’ = 1/x
y = glogx turunannya y’ = 1/xlng
Contoh : y = 3logx 1 / x ln3
y = ln 2x 1 / 2x
  • y sebagai fungsi eksponen :
y = ax turunannya y’ = ax ln a
y = ex turunannya y’ = ex
Contoh : y = 2x  y’= 2xln 2
y = ex y’ = ex
y = x2 – e3x y = 2x – e3x
Contoh
        1. Turunan Dengan Aturan Rantai.
Turunan dengan aturan rantai muncul dari fungsi yang merupakan komposit fungsi lainnya. Rumus turunan aturan rantai dinyatakan dalam teorema berikut.
  • Teorema 3.
Misalkan menentukan fungsi komposit y = f[g(x)] = (f o g)(x). Jika g punya turunan di x dan f punya turunan di u, maka (f o g)(x) punya turunan di x
yaitu : (f o g) ’(x) = f ’[g(x)] . g ’(x), atau = . .
Jika y = f(u) dan u = g(v) dan v = h(x), maka = . . disebut aturan rantai bersusun dan dapat dilanjutkan untuk fungsi yang komposisinya lebih dari tiga.
Contoh
              1. Tentukan turunan dari fungsi y = (3x + 5)4.
Penyelesaian.
Misalkan u = 3x + 5  y = u4
= 4u3 dan = 3,
sehingga = .
= (4u3) (3)
= 12u3 = 12 (3x + 5)3
        1. Aplikasi turunan

Turunan suatu fungsi dapat digunakan dalam penafsiran geometris dari suatu fungsi, diantaranya:
    1. Gradien garis singgung kurva f(x) di titik x = a , yaitu m = f’(a)
Rumus persamaan garis singgung kurva yang melalui titik (a, b) dan bergradien m adalah:
y – b = m(x – a)
    1. Fungsi f(x) naik, jika f’(x) > 0, dan turun, jika f’(x) < 0
    2. Fungsi f(x) stasioner jika f’(x) = 0
    3. Nilai stasioner f(x) maksimum jika f’’(x) < 0, dan minimum jika f’’(x) > 0

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Face Detection menggunakan Haar Cascades